Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) adalah gangguan saluran kemih bawah pada kucing yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, kesakitan, bahkan kondisi yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Penyakit ini umum terjadi pada kucing dewasa dan sering kali membuat pemilik khawatir karena gejala yang ditunjukkan bisa berupa kesulitan buang air kecil, sering menjilat area genital, hingga buang air kecil di luar kotak pasir. Untuk mencegah kondisi ini, penting bagi pemilik kucing untuk memahami penyebab FLUTD pada kucing dan bagaimana cara mengatasinya. Berikut adalah tujuh penyebab utama FLUTD yang perlu Anda ketahui:

1. Kristal dan Batu di Saluran Kemih

Kristal atau batu yang terbentuk di kandung kemih dan uretra merupakan salah satu penyebab FLUTD pada kucing yang paling umum. Kristal ini terbentuk karena adanya ketidakseimbangan mineral dalam urin, yang dipengaruhi oleh pola makan dan hidrasi kucing. Jika dibiarkan, kristal ini dapat menyumbat saluran kemih dan menyebabkan kondisi yang berbahaya, terutama pada kucing jantan yang memiliki uretra lebih sempit.

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi bakteri pada saluran kemih dapat menyebabkan peradangan dan iritasi, sehingga kucing merasa nyeri saat buang air kecil. ISK lebih sering terjadi pada kucing betina karena saluran uretra mereka lebih pendek dibandingkan kucing jantan, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi ini sering kali dipicu oleh kebersihan yang buruk atau sistem kekebalan tubuh yang melemah.

3. Stres dan Faktor Lingkungan

Stres dapat menjadi pemicu utama berbagai masalah kesehatan pada kucing, termasuk FLUTD. Kucing yang mengalami perubahan lingkungan, seperti pindah rumah, kedatangan hewan peliharaan baru, atau perubahan jadwal makan, bisa mengalami gangguan pada saluran kemihnya. Stres menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berkontribusi pada peradangan dan masalah kemih lainnya.

4. Kurangnya Asupan Cairan

Kucing yang tidak cukup minum air memiliki risiko lebih tinggi mengalami FLUTD karena urin mereka menjadi lebih pekat, yang bisa memicu pembentukan kristal dan iritasi pada saluran kemih. Kucing cenderung kurang minum jika hanya mengonsumsi makanan kering. Oleh karena itu, penting bagi pemilik untuk menyediakan air bersih dalam jumlah cukup atau memberikan makanan basah yang mengandung lebih banyak air.

5. Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik

Kucing yang mengalami obesitas lebih rentan terkena FLUTD. Berat badan berlebih dapat menyebabkan tekanan tambahan pada kandung kemih serta menurunkan aktivitas fisik kucing, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan saluran kemih. Kucing yang kurang bergerak juga cenderung minum lebih sedikit, yang bisa memperparah masalah kemih.

6. Pola Makan yang Tidak Seimbang

Makanan yang mengandung kadar mineral tinggi, terutama magnesium dan fosfor, dapat meningkatkan risiko pembentukan kristal dalam urin kucing. Pemilik harus memastikan bahwa kucing mendapatkan diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya. Makanan yang diformulasikan khusus untuk kesehatan saluran kemih dapat membantu mengurangi risiko FLUTD.

7. Kelainan Anatomi atau Genetik

Beberapa kucing memiliki kelainan bawaan pada saluran kemihnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap FLUTD. Kondisi ini bisa berupa bentuk uretra yang lebih sempit atau fungsi kandung kemih yang tidak optimal. Biasanya, kelainan ini terdeteksi sejak usia muda dan membutuhkan perhatian khusus dari dokter hewan untuk mengelola kondisinya.

Pencegahan dan Perawatan FLUTD pada Kucing

Mencegah FLUTD jauh lebih baik daripada mengobatinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan saluran kemih kucing antara lain:

  • Memberikan makanan berkualitas yang rendah magnesium dan fosfor.
  • Memastikan kucing selalu memiliki akses ke air bersih dan segar.
  • Mengurangi stres dengan menjaga rutinitas yang stabil dan memberikan tempat berlindung yang nyaman.
  • Mendorong aktivitas fisik dengan bermain secara rutin agar kucing tetap aktif.
  • Menjaga berat badan ideal kucing dengan diet seimbang dan olahraga yang cukup.
  • Secara rutin membawa kucing ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan, terutama jika menunjukkan tanda-tanda gangguan kemih.

FLUTD merupakan kondisi yang tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak serius pada kesehatan kucing. Dengan memahami penyebab FLUTD pada kucing, pemilik dapat lebih waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat agar kucing tetap sehat dan bahagia. Jika kucing Anda menunjukkan gejala FLUTD, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

By Gilda